WIIE
SADRANAN DI
MAKAM WONOSEGORO SEGARAN
Tiap
tahun di temoat tinggal saya di karangnongko,tirtomartani, kalasan ada upacara
sadranan,yang di adakan setiap bulan ruwah atau tepat nya tanggal 21 ruwah.
Upacara sadranan itu ,upacara
mendoakan para leluhur yang sudah meninggal atau sanak saudara yang terlebih
dulu berpulang ke rahmattullah,biasanya orang – orang tempat tinngal saya
berbondong – bondong pergi ke makam wonosegoro segaran bersama sanak saudara
mereka,dengan membawa bunga tabur istilah nya “nyekar” dengan tujuan mendokan para leluhur dan sanak
saudara yang lebih dulu di panggil ke rahmatullah dsupaya di ampuni segala dosa
dan diterima di sisi Allah SWT.
Untuk bunga tabur yang di bawa
biasanya di taburkan setelah ahliwaris selesai berdoa atau mengirim doa
bertujuan agar makan itu menjadi harum.
Setelah selesai dari makam biasa nya warga desa di
tempat saya tinggal tempat nya RT 07 , biasanya langsung berkumpul di salah
satu rumah warga tertua di RT itu,dengan membawa berbagai macam makanan seperti
jajan pasar (makan tradisional),sayuran,lauk pauk,buah-buahan dan makanan
ringan lain nya.
Bertujuan untuk syukuran dan mengerat
kan tali persaudaraan dan kebersamaan warga karena pada akirnya macam – macam
makanan tadi dimakam bersama –sama, ada yang saling tukar makanan dan ada juga
yang makan bersama – sama.
Dengan adanya adat ini dapat di ambil
sisi fositif nya,adanya adat ini membuat kebersamaan warga yang awalnya jarang
bertemu jadi menyempatkan bertemu dan bercengkrama akrab dan cemua itu dapat meeratkan
tali persaudaraan antara warga yang satu dengan yang lain.
DEWI PUSPITOSARI
PGSD UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA (A1/12)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar