Rabu, 18 Desember 2013

budaya


WIIE
SADRANAN DI MAKAM WONOSEGORO SEGARAN
            Tiap tahun di temoat tinggal saya di karangnongko,tirtomartani, kalasan ada upacara sadranan,yang di adakan setiap bulan ruwah atau tepat nya tanggal 21 ruwah.
Upacara sadranan itu ,upacara mendoakan para leluhur yang sudah meninggal atau sanak saudara yang terlebih dulu berpulang ke rahmattullah,biasanya orang – orang tempat tinngal saya berbondong – bondong pergi ke makam wonosegoro segaran bersama sanak saudara mereka,dengan membawa bunga tabur istilah nya “nyekar”  dengan tujuan mendokan para leluhur dan sanak saudara yang lebih dulu di panggil ke rahmatullah dsupaya di ampuni segala dosa dan diterima di sisi Allah SWT.
Untuk bunga tabur yang di bawa biasanya di taburkan setelah ahliwaris selesai berdoa atau mengirim doa bertujuan agar makan itu menjadi harum.
Setelah  selesai dari makam biasa nya warga desa di tempat saya tinggal tempat nya RT 07 , biasanya langsung berkumpul di salah satu rumah warga tertua di RT itu,dengan membawa berbagai macam makanan seperti jajan pasar (makan tradisional),sayuran,lauk pauk,buah-buahan dan makanan ringan lain nya.
Bertujuan untuk syukuran dan mengerat kan tali persaudaraan dan kebersamaan warga karena pada akirnya macam – macam makanan tadi dimakam bersama –sama, ada yang saling tukar makanan dan ada juga yang makan bersama – sama.
Dengan adanya adat ini dapat di ambil sisi fositif nya,adanya adat ini membuat kebersamaan warga yang awalnya jarang bertemu jadi menyempatkan bertemu dan bercengkrama akrab dan cemua itu dapat meeratkan tali persaudaraan antara warga yang satu dengan yang lain.
DEWI PUSPITOSARI
PGSD UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA  (A1/12)

Tidak ada komentar: